13 August 2009
Pacitan-Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf menegaskan, stigma terorisme yang identik dengan lembaga pendidikan islam, sesungguhnya tidak benar. Hal tersebut ditegaskan Wagub SyaifullahYusuf, saat berkunjung ke Pondok Pesantren Tremas Pacitan hari ini.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan segala dampaknya mengharuskan pondok pesantren menjadi pusat peradaban, untuk itu lembaga pendidikan keagamaan ini seharusnya melengkapi diri dengan fasilitas yang memadai. Demikian dikatakan wakil gubernur jawa timur,syaifullah yusuf saat kunjungan ke pondok pesantren tremas, arjosari- pacitan rabu siang gus ipul menilai, saat ini pondok pesantren bukan hanya berperan dalam pengajaran keagamaan, melainkan juga menjadi pusat kegiatan keislaman. Untuk itu, sudah saatnya pondok dilengkapi dengan sarana penunjang seperti balai diklat, perpustakaan serta layanan kesehatan. Tersedianya sarana prasarana yang diimbagi manajemen yang baik, diharapkan mampu menjadikan pesantren menjadi pencetak manusia yang unggul. Dirunut dari sejarahnya, lanjut gus ipul, dari 32 pondok pesantren besar di indonesia, semua memiliki nasabyang jelas baik pengasuh, maupun ilmu yang diajarkan. Ini sekaligus menegaskan bahwa stigma terorisme yang identikdengan lembaga pendidikan islam, sesungguhnya tidak benar.
Hal yang sama juga terbukti, pasca merebaknya isu wabah flu babi yang diduga menyebar ke sejumlah pondok pesantren di tanah air yang perlu dilakukan saat ini, kata wakil gubernur yang juga menjabat ketua gp anshor pusat tersebut, pihak pengelola pesantren harus mampu menjelaskan kepada dan masyarakat/ tentang kondisi sebenarnya, sehingga wali santri tidak ada keraguan lagi untuk menyekolahkan putra putrinya ke pondok pesantren kedatangan syaifullah yusuf ke pacitan. Untuk menghadiri haflah akhiru dirosah dan wisuda purna belajar madrasah aliyah salafiyah mu’adalah, perguruan islam pondok tremas.